Cara Budidaya Cacing Tanah Yang Baik Dan Benar Bagi Pemula
Cara Budidaya Cacing Tanah Yang Baik Dan Benar Bagi Pemula - Pada kesempatan kali saya akan memberikan penjelasan mengenai cara budidaya cacing tanah yang baik dan benar bagi pemula dan kira kira apa yang muncul di benak ataupun dipikiran anda ketika mendengar kata budidaya cacing tanah, okey dari pada kamu bingung, lebih baik kamu baca artikel mengenai cara budidaya cacing tanah yang baik dan benar bagi pemula ini, agar pengetahuan anda bertambah !!! Selamat Menbaca.
Cacing tanah merupakan salah satu binatang yang hidup di bawah permukaan tanah. Hewan ini sering kita dijumpai ketika menggali tanah yang basah atau lembab serta tanah yang banyak mengandung pupuk. Walaupun memang sedikit terlihat menjijikkan, tetapi sebenarnya ternyata cacing tanah ini memiliki banyak manfaat.
Cacing tanah ini ternyata bisa dijadikan sebagai ternak maupun sebagai obat untuk manusia. Kandungan protein yang tinggi dalam tubuh cacing tanah akan menjadi sumber pakan protein yang baik bagi ternak seperti ikan. Selain itu, cacing tanah juga dapat diolah menjadi obat mujarab sebagai penurun panas bagi manusia. Bahkan saat ini tidak sedikit industi kosmetik yang memanfaatkan hewan ini sebagai bahan dasar produk kosmetik mereka yang akan dijadikan untuk pelembab dan peremajaan kulit.
Dengan banyaknya manfaat dan juga tingginya permintaan pasar, menjadikan harga cacing mencapai nilai ekonomis yang luar biasa dan menggiurkan. Sehingga kini cacing tanah yang sebelumnya dianggap binatang menjijikkan malah justru mulai banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Cacing tanah yang biasa dibudidayakan adalah jenis Lumbricus Rubellus yaitu cacing dengan ciri warna tubuh yang merah. Cacing tanah jenis ini merupakan jenis cacing yang paling cepat pertumbuhannya.
Dalam membudidayakan cacing tanah, tidaklah terlalu sulit jika kita punya niat yang besar. Tentunya juga terdapat tahapan bagi kita yang ingin mengembangkan usaha ternak cacing tanah ini.
Berikut ini beberapa langkah yang dapat kita lakukan dalam membudidayakan cacing tanah.
Dalam mengembangkan cacing tanah, tentu Anda perlu membuatkan sebuah kandang. Kandang ini daoat dibuat sesederhana mungkin dan tidak perlu ditutup. Kandang ini berbentuk kotak yang diisi dengan media tanah untuk memelihara cacing.Pembuatan tempat atau media ini sangatlah mudah. Anda hanya perlu membuat box kayu dengan ukuran 90 x 50 x 30 cm dengan menyesuaikan luas lahan untuk memelihara cacing tanah.
Tanah yang nantinya akan diisikan pada box adalah tanah yang kaya akan humus seperti pupuk kompos atau pupuk kandang. Isilah box tersebut dengan tanah humus hingga ketinggian 5-10 cm dari batas atas box. Pastikan tempat budidaya tidak terpapar cahaya matahari langsung dan basahi sedikit media tanah menggunakan air.
Jika Anda akan membudidayakan cacing dalam skala kecil, maka bibit bisa dicari bibit langsung dari tanah yang lembab dan banyak sampah atau kotoran organik. Agar bibit cacing menjadi lebih baik dan banyak, ikuti langkah di bawah.
- Siapkan satu box khusus untuk pembiakan bibit cacing lumbricus rubellus
- Isilah box dengan bibit cacing yang diperoleh dari alam bebas tadi
- Tunggulah sampai 2 bulan sambil terus diberi makan berupa kompos seperti daun-daunan / sayuran kering.
- Setelah 2 bulan terlewati, maka cacingnya sudah dapat berkembang biak menjadi banyak dan sudah bisa dipindahkan pada media budidaya yang sudah disiapkan sebelumnya.
Baca juga : Cara Budidaya Ikan Patin Lengkap Untuk Pemula
Cara diatas cocok untuk budidaya cacing tanah dalam skala kecil, namun jika anda ingin membudidayakan cacing tanah dalam skala besar, sebaiknya anda membeli bibit siap pakai pada peternak cacing lainnya. Karena jika melakukan pembibitan sendiri tentunya akan memakan waktu cukup lama. Bisanya, jumlah ideal untuk setiap box diisi dengan 50-100 ekor cacing.
Cacing tanah ini tidak bisa membuahi dirinya sendiri tanpa ada perkawinan dari cacing lain. Perkembangbiakan cacing ini tergolong cepat karena dari 100 ekor cacing bisa menjadi 100.000 cacing dalam waktu 12 bulan. Sepasang cacing yang kawin menghasilkan 1 kokon (telur) dan dalam waktu 2 minggu kokon ini akan menetas menjadi kurang lebih 20 ekor cacing.
Dalam memindahkan bibit cacing pada media box, lakukanlah langkah berikut :
- Basahi tanah yang ada pada media box budidaya terlebih dahulu
- Pastikan tanah berada pada pH normal antara 5,5 – 7,5
- Isilah tiap box dengan sekitar 50-100 ekor cacing
Pada hari pertama, perhatikanlah dengan benar. Lakukan pemeriksaan tiap 3 jam sekali apakah ada cacing yang keluar atau tidak yang mungkin bisa disebabkan cacing tanah tidak merasa nyaman dengan kondisi ph nya. Jika sudah tidak ada satupun cacing yang keluar berarti mereka sudah merasa nyaman dengan lokasi tersebut. selalu jauhkan media dari sinar matahari karena cacing tanah sangat sensitif terhadap cahaya.
Cacing tanah suka dengan bahan-bahan organik. Kompos dan pupuk kandang bisa menjadi sumber pakan untuk cacing. Anda bisa memanfaatkan sampah daun kering atau limbah sayuran sebagai kompos dan pupuk kandangnya bisa Anda ambil dari berbagai jenis.
Namun, sebenarnya makanan yang paling bagus adalah kotoran sapi atau kerbau. Sebaiknya pakan yang diberikan sudah dalam keadaan gembur agar lebih memudahkan pencernaan cacing nantinya.
Tujuan tahap di atas adalah agar dalam pencernaan cacing lebih mudah mencerna kompos yang hampir terurai. Dalam memberi pakan pada cacing dilakukan sekali dalam sehari dalam kondisi pakan masih basah. Lakukanlah dengan cara menebarkannya secara merata pada permukaan tanah.
Dikarenakan perkembangbiakan cacing yang sangat pesat, maka tanah yang sudah terlalu banyak cacing dan kokon sebaiknya segera diganti. Penggantian dilakukan setiap 1 sampai 2 bulan sekali. Lakukanlah dengan mengeluarkan semua cacing dari media tanah lalu dipindahkan ke media tanah yang baru. Nah, tanah bekas cacing ini didiamkan agar kokon menetas dan biarkan agar mengembangkan cacing-cacing baru.
Agar telur cacing mudah untuk dikumpulkan, Anda bisa membuat sebuah media yang mana menjadi lokasi favorit cacing untuk bertelur. Caranya adalah dengan membuat campuran yang berasal dari pupuk kandang, kompos kering, kertas dan jerami. Jangan dicacah terlalu lembut dan buatlah seperti gundukan pada media box tanah. Nah, kemudian cacing yang ingin bertelur akan menuju lokasi tersebut dan meletakkan telurnya disana. Sehingga Anda akan lebih mudah dalam mengumpulkan telur ketika anda melakukan penggantian tanah.
Dalam beternak atau menanam suatu tanaman, pasti tidaklah terlepas dari hama pengganggu. Keberhasilan hasil panenpun juga dipengaruhi oleh hama pengganggu. Umumnya, hama pengganggu cacing tanah berasal dari binatang lain yang biasanya dari jenis serangga.
Binatang yang biasa menyerang cacing diantaranya ialah semut, kumbang, lipan, tikus, ayam, bebek, kadal, kutu, dan lintah. Cara mengendalikan hama seperti mereka yaitu dengan menempatkan media box dalam rak susun lalu pada setiap kaki rak kita beri kapur anti serangga.
Panen cacing bisa Anda lakukan setiap 6 bulan sekali. Ada dua keuntungan yang bisa kita peroleh yakni cacing itu sendiri dan tanah bekas cacing tersebut yang bisa dijual sebagai pupuk organik mahal karena mengandung unsur hara yang terurai sempurna.
Dalam memanen cacing, Anda bisa menggunakan lampu neon atau petromaks yang didekatkan diatas permukaan tanah box maka cacing akan segera keluar sendiri ke permukaan karena sifat cacing yang sensitif terhadap cahaya, sehingga Anda bisa mengambil cacing dengan mudah. Setelah cacing diambil, barulah kokon pada sarang lalu pisahkan dari tanah untuk ditempatkan pada media box baru. Nah, tanah bekas ini bisa dikumpulkan sebagai pupuk.
Nah, demikianlah artkel kali ini yang membahas tentang budibaya cacing tanah, semoga teman teman semua dapat mengambi pelajaran dari artikel ini, sehingga teman teman sukses aamiin, selamat mencoba.

Cacing tanah ini ternyata bisa dijadikan sebagai ternak maupun sebagai obat untuk manusia. Kandungan protein yang tinggi dalam tubuh cacing tanah akan menjadi sumber pakan protein yang baik bagi ternak seperti ikan. Selain itu, cacing tanah juga dapat diolah menjadi obat mujarab sebagai penurun panas bagi manusia. Bahkan saat ini tidak sedikit industi kosmetik yang memanfaatkan hewan ini sebagai bahan dasar produk kosmetik mereka yang akan dijadikan untuk pelembab dan peremajaan kulit.
Dengan banyaknya manfaat dan juga tingginya permintaan pasar, menjadikan harga cacing mencapai nilai ekonomis yang luar biasa dan menggiurkan. Sehingga kini cacing tanah yang sebelumnya dianggap binatang menjijikkan malah justru mulai banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Cacing tanah yang biasa dibudidayakan adalah jenis Lumbricus Rubellus yaitu cacing dengan ciri warna tubuh yang merah. Cacing tanah jenis ini merupakan jenis cacing yang paling cepat pertumbuhannya.
Dalam membudidayakan cacing tanah, tidaklah terlalu sulit jika kita punya niat yang besar. Tentunya juga terdapat tahapan bagi kita yang ingin mengembangkan usaha ternak cacing tanah ini.
Cara Budidaya Cacing Tanah Yang Baik Dan Benar Bagi Pemula
Berikut ini beberapa langkah yang dapat kita lakukan dalam membudidayakan cacing tanah.
1. Persiapan Media dan Tempat Budidaya Cacing Lumbricus Rubellus
Dalam mengembangkan cacing tanah, tentu Anda perlu membuatkan sebuah kandang. Kandang ini daoat dibuat sesederhana mungkin dan tidak perlu ditutup. Kandang ini berbentuk kotak yang diisi dengan media tanah untuk memelihara cacing.Pembuatan tempat atau media ini sangatlah mudah. Anda hanya perlu membuat box kayu dengan ukuran 90 x 50 x 30 cm dengan menyesuaikan luas lahan untuk memelihara cacing tanah.
Tanah yang nantinya akan diisikan pada box adalah tanah yang kaya akan humus seperti pupuk kompos atau pupuk kandang. Isilah box tersebut dengan tanah humus hingga ketinggian 5-10 cm dari batas atas box. Pastikan tempat budidaya tidak terpapar cahaya matahari langsung dan basahi sedikit media tanah menggunakan air.
2. Persiapan Bibit Cacing Lumbricus Rubellus
Jika Anda akan membudidayakan cacing dalam skala kecil, maka bibit bisa dicari bibit langsung dari tanah yang lembab dan banyak sampah atau kotoran organik. Agar bibit cacing menjadi lebih baik dan banyak, ikuti langkah di bawah.
- Siapkan satu box khusus untuk pembiakan bibit cacing lumbricus rubellus
- Isilah box dengan bibit cacing yang diperoleh dari alam bebas tadi
- Tunggulah sampai 2 bulan sambil terus diberi makan berupa kompos seperti daun-daunan / sayuran kering.
- Setelah 2 bulan terlewati, maka cacingnya sudah dapat berkembang biak menjadi banyak dan sudah bisa dipindahkan pada media budidaya yang sudah disiapkan sebelumnya.
Baca juga : Cara Budidaya Ikan Patin Lengkap Untuk Pemula
Cara diatas cocok untuk budidaya cacing tanah dalam skala kecil, namun jika anda ingin membudidayakan cacing tanah dalam skala besar, sebaiknya anda membeli bibit siap pakai pada peternak cacing lainnya. Karena jika melakukan pembibitan sendiri tentunya akan memakan waktu cukup lama. Bisanya, jumlah ideal untuk setiap box diisi dengan 50-100 ekor cacing.
Cacing tanah ini tidak bisa membuahi dirinya sendiri tanpa ada perkawinan dari cacing lain. Perkembangbiakan cacing ini tergolong cepat karena dari 100 ekor cacing bisa menjadi 100.000 cacing dalam waktu 12 bulan. Sepasang cacing yang kawin menghasilkan 1 kokon (telur) dan dalam waktu 2 minggu kokon ini akan menetas menjadi kurang lebih 20 ekor cacing.
3. Pemindahan Bibit Cacing
Dalam memindahkan bibit cacing pada media box, lakukanlah langkah berikut :
- Basahi tanah yang ada pada media box budidaya terlebih dahulu
- Pastikan tanah berada pada pH normal antara 5,5 – 7,5
- Isilah tiap box dengan sekitar 50-100 ekor cacing
Pada hari pertama, perhatikanlah dengan benar. Lakukan pemeriksaan tiap 3 jam sekali apakah ada cacing yang keluar atau tidak yang mungkin bisa disebabkan cacing tanah tidak merasa nyaman dengan kondisi ph nya. Jika sudah tidak ada satupun cacing yang keluar berarti mereka sudah merasa nyaman dengan lokasi tersebut. selalu jauhkan media dari sinar matahari karena cacing tanah sangat sensitif terhadap cahaya.
4. Pemberian Pakan Cacing
Cacing tanah suka dengan bahan-bahan organik. Kompos dan pupuk kandang bisa menjadi sumber pakan untuk cacing. Anda bisa memanfaatkan sampah daun kering atau limbah sayuran sebagai kompos dan pupuk kandangnya bisa Anda ambil dari berbagai jenis.
Namun, sebenarnya makanan yang paling bagus adalah kotoran sapi atau kerbau. Sebaiknya pakan yang diberikan sudah dalam keadaan gembur agar lebih memudahkan pencernaan cacing nantinya.
Tujuan tahap di atas adalah agar dalam pencernaan cacing lebih mudah mencerna kompos yang hampir terurai. Dalam memberi pakan pada cacing dilakukan sekali dalam sehari dalam kondisi pakan masih basah. Lakukanlah dengan cara menebarkannya secara merata pada permukaan tanah.
5. Penggantian Media Tanah
Dikarenakan perkembangbiakan cacing yang sangat pesat, maka tanah yang sudah terlalu banyak cacing dan kokon sebaiknya segera diganti. Penggantian dilakukan setiap 1 sampai 2 bulan sekali. Lakukanlah dengan mengeluarkan semua cacing dari media tanah lalu dipindahkan ke media tanah yang baru. Nah, tanah bekas cacing ini didiamkan agar kokon menetas dan biarkan agar mengembangkan cacing-cacing baru.
6. Pembuatan Media Sarang Bertelur
Agar telur cacing mudah untuk dikumpulkan, Anda bisa membuat sebuah media yang mana menjadi lokasi favorit cacing untuk bertelur. Caranya adalah dengan membuat campuran yang berasal dari pupuk kandang, kompos kering, kertas dan jerami. Jangan dicacah terlalu lembut dan buatlah seperti gundukan pada media box tanah. Nah, kemudian cacing yang ingin bertelur akan menuju lokasi tersebut dan meletakkan telurnya disana. Sehingga Anda akan lebih mudah dalam mengumpulkan telur ketika anda melakukan penggantian tanah.
7. Penanggulangan Hama
Dalam beternak atau menanam suatu tanaman, pasti tidaklah terlepas dari hama pengganggu. Keberhasilan hasil panenpun juga dipengaruhi oleh hama pengganggu. Umumnya, hama pengganggu cacing tanah berasal dari binatang lain yang biasanya dari jenis serangga.
Binatang yang biasa menyerang cacing diantaranya ialah semut, kumbang, lipan, tikus, ayam, bebek, kadal, kutu, dan lintah. Cara mengendalikan hama seperti mereka yaitu dengan menempatkan media box dalam rak susun lalu pada setiap kaki rak kita beri kapur anti serangga.
8. Panen
Panen cacing bisa Anda lakukan setiap 6 bulan sekali. Ada dua keuntungan yang bisa kita peroleh yakni cacing itu sendiri dan tanah bekas cacing tersebut yang bisa dijual sebagai pupuk organik mahal karena mengandung unsur hara yang terurai sempurna.
Dalam memanen cacing, Anda bisa menggunakan lampu neon atau petromaks yang didekatkan diatas permukaan tanah box maka cacing akan segera keluar sendiri ke permukaan karena sifat cacing yang sensitif terhadap cahaya, sehingga Anda bisa mengambil cacing dengan mudah. Setelah cacing diambil, barulah kokon pada sarang lalu pisahkan dari tanah untuk ditempatkan pada media box baru. Nah, tanah bekas ini bisa dikumpulkan sebagai pupuk.
Akhir Kata
Nah, demikianlah artkel kali ini yang membahas tentang budibaya cacing tanah, semoga teman teman semua dapat mengambi pelajaran dari artikel ini, sehingga teman teman sukses aamiin, selamat mencoba.