Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Budidaya Ikan Patin Lengkap Untuk Pemula

Cara Budidaya Ikan Patin Lengkap Untuk Pemula - Pada kesempatan kali saya akan memberikan penjelasan mengenai cara budidaya ikan patin lengkap untuk pemula dan kira kira apa yang muncul di benak ataupun dipikiran anda ketika mendengar kata ikan patin, okey dari pada kamu bingung, lebih baik kamu baca artikel mengenai cara budidaya ikan patin lengkap untuk pemula ini, agar pengetahuan anda bertambah !!!  Selamat Menbaca.



Cara Budidaya Ikan Patin Lengkap Untuk Pemula

Ikan patin merupakan jenis ikan yang hidup di air tawar. Ikan yang memiliki nama latin Pangasius Sutchi dan Pangasius Hypophthmus ini biasanya makan makanan seperti udang, roti dan pelet. Ciri - ciri fisik yang umum dimiliki oleh ikan patin diantaranya:

Memiliki dua sengat yang berada di kiri dan yang satu berada di belakang badan.

Kulitnya lembut dan tidak memiliki sisik.

Bila saat kita memancing, apabila jarum nya terkena ikan patin ini maka kuasa yang akan kita dapatkan agak kuat.

Berat badan ikan ini mencapai 20 kg dengan panjang bisa sampai 1 meter.

Ikan patin juga dapat dibudidayakan layaknya ikan ikan yang lain misalnya lele. Tentunya usaha budidaya ikan patin ini sangatlah menguntungkan.


Cara Budidaya Ikan Patin Lengkap Untuk Pemula


Berikut cara budidaya ikan patin.


A. Syarat Budidaya Ikan Patin


Budidaya ikan patin juga membutuhkan persiapan yang maksimal dan persyaratan persyaratan dan kondisi lingkungan yang optimal agar dapat tumbuh dan berkembang biak dengan maksimal. Persyaratan nya antara lain:

Perhatikan tanah yang akan digunakan sebagai kolam budidaya. Tanah yang cocok untuk budidaya yaitu tanah liat/lempung yang tidak berporos. Karena jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang cukup besar sehingga mengurangi kemungkinan bocor saat digunakan sebagai dinding kolam.

Kemiringan tanah berkisar 3-5% karena kemiringan tersebut cocok untuk pengairan kolam secara sistem gravitasi. Apabila budidaya dilakukan di sungai dengan jala apung, maka sungai yang dipilih sebaiknya sungai yang memiliki arus yang lambat.

Pemilihan air yang digunakan pun juga jangan sembarangan, sebaiknya pilih air yang bersih, tidak keruh, dan tidak tercampur dengan bahan bahan kimia seperti di pabrik ataupun minyak minyak dan zat kimia berbahaya lainya.


B. Pembibitan Ikan Patin


Pada proses ini, yaitu pembibitan bertujuan agar mendapatkan benih benih yang berkualitas tinggi. Ikan ini secara alami hidup di rawa, sungai, danau, dan tempat tempat lainnya. Dalam proses ini yang harus kalian lakukan adalah sebagai berikut:


- Memilih ikan yang siap pijah.

Ikan patin yang siap pijah sebaiknya dipelihara dengan "spesial" dan dirawat secara intensif. Selama pemeliharaan protein dan gizi ikan harus cukup agar mempercepat kematangan gonad. Berikut ciri ciri induk ikan patin yang siap dipisahkan:


Induk betina

Induk betina yang siap dipijahkan kira kira berumur tiga tahun dengan berat antara 1,5-2 kg. Kulit yang ada pada bagian perut terasa empuk saat dipegang. Dan pada kulit sekitar perut tipis. Kemudian perut sedikit membesar ke arah anus. Pada bagian kloaka berwarna merah bata dan sedikit membengkak. Jika sedikit ditekan akan keluar butir telur.



Baca Juga : Cara Memasak Sarang Walet Yang Benar



Induk Jantan

Berbeda dengan induk betina, induk jantan berumur 2 tahun dengan berat kira kira antara 1,5-2 kg. Kulit juga lembut dan tipis. Bila dipencet maka yang keluar adalah cairan sperma yang berwarna putih. Alat kelamin pada induk jantan tampak membesar dan berwarna merah tua.


- Persiapan hormon perangsang kelenjar hipofise dari ikan donor.

Kelenjar hipofise merupakan kelenjar yang dapat ditemukan di ikan mas tepatnya pada bagian otak ikan, warnanya putih, dan berukuran kecil. Ambil kelenjar tersebut dengan hati-hati menggunakan pinset. Jika sudah tumpuk kedalam tabung sampai benar benar lembut. Setelah itu lalu campur dengan air murni/aquades.


- Kawin Suntik

Jika kelenjar hipofise dan air sudah tercampur, ambil lah dengan jarum suntik lalu suntikan pada punggung ikan. Hal ini untuk merangsang reproduksi betina dan nantinya akan dibuahi oleh patin jantan.


- Pantesan Telur

Telur telur yang sudah dibuahi akan menetas dalam kurun waktu kira kira 4 hari. Selama itu, pastikan air tetap bersih.


- Perawatan Larva

Benih benih ikan patin yang telah berumur 1 hari harus dipindahkan dalam bak atau akuarium berukuran 80 cm x 45 cm x 45 cm. Dalam akuarium tersebut batasi ikan maksimum 500 ekor. Dalam akuarium tersebut isilah dengan air sumur bor yang telah diaserasi. Gunakan aerator agar oksigen yang diterima benih cukup. Benih diberi makan setelah berumur 3 hari. Makanan nya bisa kutu air atau jentik nyamuk.


- Pendederan

Benih ikan akan dibesarkan di bak yang terbuat dari semen. Lebih baik jika kolam tersebut terbuat dari kolam lumpur karena di sana terdapat plankton atau fitoplankton sebagai pakan benih yang alami.


- Pemanenan

Langkah selanjutnya adalah panen. Pilih yang ukuran kira kira sudah siap panen.


C. Pemeliharaan dan Pembesaran Ikan


Dalam proses ini akan dilakukan proses pemeliharaan ikan patin untuk dikonsumsi. Pada saat pemanenan, ukuran besar ikan tergantung dari permintaan pembeli. Misalanya ada yang lebih suka kecil daripada yang besar atau begitupun sebaliknya. Ikan patin ini akan lebih baik jika dibudidayakan di kolam lumpur yang air nya mengalir. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk dibudidayakan di kolam semen, selama airnya rutin diganti dan tetap menjaga kondisi air supaya tetap bersih. Dalam pemeliharaan ikan patin ini, yang bisa kalian lakukan adalah:


Pemupukan

Pada kolam lumpur proses pemupukan sebelum ikan patin ditebar sangatlah penting. Pemupukan dilakukan untuk merangsang tumbuhnya pakan alami pada kolam. Hal ini tentunya akan meningkatkan produktivitas kolam untuk merangsang tumbuhnya makanan makanan alami pada kolam.


Pemberian Pakan

Pemberian makanan pada ikan patin sangatlah berpengaruh pada pertumbuhan, kandungan gizi, dan perkembangan ikan layaknya seperti manusia. Idealnya pemberian makan dilakukan 2 kali sehari 3-5% dari bobot ikan tersebut. Makanannya bisa berupa pelet yang dicampur dengan bekicot, keong, ikan ikan kecil dan lain lain. Jumlah makanan juga tergantung pada bobot ikan semakin bobotnya besar makanan yang dibutuhkan juga semakin banyak. Makanan makanan yang dihasilkan alami tentunya akan menambah protein dan gizi ikan. Selain itu juga menghemat biaya pemeliharaan ikan tersebut.


Penanganan Penyakit dan Hama

Penyakit yang mungkin menyerang ikan patin adalah penyakit infeksi dan penyakit non infeksi. Penyakit infeksi bisa disebabkan oleh faktor organisme patogen. Sementara non infeksi adalah penyakit yang bukan dari patogen. Penyakit ini tidak menular. Hama juga merupakan salah satu faktor yang bisa menghalangi budidaya ikan patin. Ikan patin rentan diserang misalnya biawak, lingsang, ular air, burung dan lain sebagainya. Yang harus kalian lakukan adalah menghalangi akses masuk hama tersebut. Kaliam dapat menambahkan lampu dan juga orang orang an agar menambah kesan ramai sehingga hama tersebut takut untuk mendekat.


Pemanenan

Yang terakhir adalah proses panen. Bagi peternak ikan patin, proses ini lah yang ditunggu tunggu. Namun, meski terlihat gampang panen tidak sesepele itu. Ada beberapa aspek agar saat panen tersebut ikan tidak mengalami kerusakan, kecacatan atau bahkan kematian. Bila menggunakan jala, ikan patin akan luka luka. Penangkapan ikan yang baik sebaiknya mulai dari hilir kemudian bergerak ke bagian hulu. Ikan ikan akan terpojok dan memudahkan kalian untuk menangkapnya.


Akhir Kata


Demikianlah artikel kali ini yang membahas tentang cara budidaya ikan patin lengkap untuk pemula semoga teman teman semua dapat memgambil pelajaran pada artikel ini dan semoga sukses.