Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal Untuk Pemula Terbaru

Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal Untuk Pemula Terbaru - Pada kesempatan kali saya akan memberikan penjelasan mengenai cara budidaya ikan lele di kolam terpal untuk pemula terbaru dan kira kira apa yang muncul di benak ataupun dipikiran anda ketika mendengar kata budidaya ikan lele, okey dari pada kamu bingung, lebih baik kamu baca artikel mengenai cara budidaya ikan lele di kolam terpal untuk pemula terbaru ini, agar pengetahuan anda bertambah !!!  Selamat Menbaca.



Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal Untuk Pemula Terbaru



















Ikan lele merupakan jenis ikan yang hidup di air tawar dan saat ini, sudah banyak yang  memproduksi ikan lele dan juga dimanfaatkan oleh konsumen. Permintaan lele di pasaran pun juga terus meningkat. Kebutuhan modal terbilang sedikit dan perawatannya juga mudah sehingga menjadikan prospek bisnis ternak lele ini sangatlah menjanjikan.

Kemudahan dalam beternak ikan lele sangat cocok bagi Anda sebagai peternak pemula karena sangatlah mudah dalam pengembanganya.


Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal Untuk Pemula Terbaru


Berikut ini akan saya jelaskan mengenai tahapan dalam pengembangan ternak ikan lele.


1. Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal Untuk Pemula Terbaru Persiapan kolam 



a. Pembutan lahan/kolam

Sebelum pembuatan kolam, alangkah baiknya lahan yang Anda gunakan sudah ditentukan. Kriteria lahan yang baik terutama bagi ternak pemula di antaranya adalah mudah diakses kendaraan, dekat sumber air juga jauh dari wilayah padat penduduk.

Untuk ukuran lahan, Anda dapat menentukan sendiri sesuai keinginan Anda. Kemudian tahap berikutnya yaitu melakukan penggalian tanah dengan ukuran kedalaman sekitar 80 cm. Setelah selesai masukkan terpal dengan mengikuti bentuk kolam.


b. Pengapuran

Setelah penggalian dan pemasangan terpal, lakukan proses pengapuran menggunakan kapur dolomit. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan kolam dari penyakit-penyakit yang dapat mengancam ikan lele Anda. Selain itu, kapur dolomit juga dapat mengembalikan keasaman tanah dan dapat membantu memberantas mikroorganisme patogen. Proses pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata di permukaan dasar kolam. Dosis yang dibutuhkan dalam melakukan pengapuran adalah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur juga yang diperlukan.


c. Pemupukan

Langkah berikutnya adalah pemupukan. Pada tahap pemupukan, gunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk organik yang memang sudah direkomendasikan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya yang diberikan sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sedangkan dosis untuk pupuk kimianya adalah urea dan TSP masing-masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi.


Baca Juga : Usaha Makanan Yang Cocok Untuk Mahasiswa Terbaru


Proses pemupukan ini bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing. Biota tersebut yang nantinya akan berguna untuk makanan alami ikan lele.
Setelah proses di atas selesai , selanjutnya yaitu memasukkan air ke dalam kolam dengan ketinggian sekitar 30 cm. Setelah itu memasukkan air ke dalam kolam, tetapi ingat sebaiknya kolam jangan langsung dimasukkan ikan lele. Lakukan proses pendiaman selama sekitar 4 hari terlebih dahulu.


2. Memilih indukan untuk ternak lele pemula


Dalam memulai bisnis ternak pemula, sebaiknya yang Anda lakukan dalam memilih indukan adalah indukan yang berkualitas. Agar Anda bisa mendapatkan indukan yang memiliki kualitas oke dapat Anda lihat pada fisik ika lelenya. Ikan lele memiliki ciri fisik seperti berikut.

Ciri pejantan:

a. Memilikii perut ramping dan juga tidak terlalu besar jika dilihat dari bagian punggung.
b. Memilki tulang kepala yang pipih.
c. Warna yang lebih gelap.
d. Memilki gerakan yang lincah.
e. Alat kelamin yang berbentuk runcing.

Ciri betina:

a. Perut agak mengembang dari pada punggung.
b. Memiliki epala agak cembung.
c. Gerakannya yang lamban.
d. Warna yang terlihat cerah.
e. Memiliki alat kelamin yang bulat.


3. Proses pemijahan


Setelah melalui tahap pemilihan bibit, selanjutnya adalah melakukan pemijahan terhadap ikan lele. Tahap pemijahan merupakan tahap mengawinkan pejantan dengan indukan betina. Lele yang sudah siap kawin dapat Anda lihat pada warna kelamin. Bagi pejantan, warna kelaminnya berwarna merah dan bagi indukan betina memiliki warna kuning. Selanjutnya sel telur yang sudah dibuahi akan menempel pada sarang dengan jangkan waktu 24 jam. Setelah itu telur akan menetas dan akan menjadi anakan ikan lele.


4. Pemindahan benih lele


Langkah berikutnya yaitu memindahkan anakan atau benih ikan lele. Proses pemindahan ini sebaiknya harus Anda lakukan dengan hati – hati. Tahapan pemindahan benih lele ini yang benar yaitu mengurangi ketinggian air di dalam kolam.

Kurangi tinggi air berkisar sekitar 10cm sampai 20 cm. Setelah air ini berkurang, barulah Anda bisa mengambil benih atau anakan ikan lele. Gunakan lah penampungan sementara yang berupa ember dengan diisi air dari kolam. Disarankan dalam melakukan proses ini yaitu pada malam hari saja agar dapat menjaga suhu air yang ada di dalam dalam kolam.


5. Pendederan


Tahap selanjutnya adalah melakukan proses pendederan. Tahap pendedaran merupakan proses pembesaran benih hingga berukuran siap panen. Ukuran panen yang bisa dijual umumnya berukuran antara 5 cm hingga 7 cm atau ukuran 9 cm hingga 12 cm. Namun,  perlu Anda ketahui bahwa pada kolam pendederan sebaiknya menggunakan penutup pada permukaan kolam. Anda dapat melakukan penutupan permukaan kolam dengan menggunakan eceng gondok. hal ini dilakukan agar dapat menjaga kestabilan suhu pada kolam sehingga lele Anda tidak akan mudah mengalami stres. Selama di kolam pendederan sebaiknya dalam memberikan pakan lakukanlah secara teratur.


6. Pemberian Pakan lele pemula


Faktor keberhasilan dalam beternak ikan lele pemula adalah pemberian manajemen pakan. Sangat perlu Anda ketahui bahwa Anda harus memperhatikan manajemen pakan yang menyesuaikan dengan usia lele Anda. Ikan lele merupakan jenis hewan air yang memakan segala atau termasuk jenis omnivora. Ikan ini dapat  makan apa saja, baik dari tumbuhan maupun dari daging. Namun, Anda juga tetap harus memperhatikan kandungan gizi pada pakannya.

Pakan utama untuk lele yang biasa diberikan yaitu berupa pelet. Pelet adalah jenis pakan yang sudah dibuat oleh pabrik khusus. Komposisi yang ada dalam pelet pun juga sudah disesuaikan dengan kebutuhan ikan lele. Campuran bahan yang ada di dalam pelet biasanya terbuat dari aneka tepung, bungkil kedelai, bungkil kelapa, mineral, dedak, minyak dan berbagai vitamin lainnya. Perusahaan sudah melakukan takarannya, sehingga Anda tidak perlu lagi khawatir.

Pakan pelet tersebut terbagi menjadi dua jenis, yakni pelet jenis apung dan tenggelam. Namun, kamu juga harus selektif dan tetap hati-hati dalam memilih jenis pelet. Anda harus mengetahui terlebih dahulu nama perusahaan yang memproduksinya, perhatikan komposisi dan tanggal kadaluarsanya. Dalam memilih pelet, sebaiknya utamakan kandungan proteinnya, pilihlah pelet yang kandungan proteinnya cukup tinggi. Di antara dua jenis pelet di atas, yang memiliki kandungan tinggi adalah pelet apung.

Ikan lele yang baru berumur 3 hingga 4 hari dapat Anda berikan pakan alami berupa plankton, cacing kecil, jentik – jentik serta kutu air. Sedangkan untuk ikan lele yang telah berumur diatas dari 4 hari pemberian pakan harus lah yang kaya akan kandungan protein seperti yang tadi telah dijelaskan. Pemberian harus dilakukan secara berkala. Lakukan perawatan secara maksimal. Anda harus sering melakukan pengamatan karena umumnya anakan lele banyak yang mati setelah benih di sebar.


Akhir Kata


Demikianlah penjelasan tentang cara budidaya ikan lele di kolam terpal, mudah mudahan penjelasan saya ini bisa sedikit membantu teman teman yang ingin melakukan budidaya dan juga mudah mudahan usahanya sukses aamiin.