Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menghilangkan Panu Secara Alami Dan Cepat Hilang


Panu adalah infeksi kulit yang umum ditemui dan sulit untuk diobati. Panu adalah infeksi kulit yang berkembang dari jenis jamur. Kulit setiap orang memang memiliki jamur dan itu terjadi secara alami, bahkan pada kulit yang sehat. Namun jika panu tersebut mengganggu aktivitas Anda karena tidak nyaman dipandang mata. Anda bisa menggunakan cara menghilangkan panu secara alami.

Jamur yang tumbuh secara berlebihan itulah yang menyebabkan infeksi panu atau tinea versicolor. Meskipun panu tidak menyakitkan atau menular, tapi panu bisa menyebabkan gatal atau iritasi. Artikel ini akan mengulas bagaimana cara membasmi panu dan mencegah panu kembali datang ke kulit Anda.


Apa itu Panu?


Panu dalam istilah medis dikenal juga sebagai pityriasis versicolor, dan "Pityriasis" merupakan istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi ataupun keadaan kulit apa pun yang menyebabkan bintik-bintik, seperti dedak dan sementara kata "Versicolor" mengacu pada banyaknya warna kulit panu yang telah nampak karena timbulnya infeksi dan panu ini umumnya berwarna putih, cokelat, cokelat tua, merah muda.

Pengobatan panu sendiri bisa dikatakan mudah karena saat ini ada banyak produk medis yang tersedia dan dijual bebas. Anda bisa membeli obat panu di apotek, toko obat, atau supermarket. Namun, jika Anda ingin mencoba pengobatan secara alami, maka ada beberapa pengobatan natural yang bisa Anda lakukan.


 Penyebab Timbulnya Panu 


Panu disebabkan oleh jamur yang dikenal sebagai Malassezia. Dari semua spesies yang dikenal dari Malassezia, yang dikenal sebagai penyebab panu adalah M. Globosa. Jamur mengganggu pigmentasi kulit yang normal, dan akan menghasilkan bercak-bercak yang berubah warna dan bersisik.

Pigmen kulit berubah karena jamur Malassezia menghasilkan asam yang menghambat produksi melanin  atau pigmen alami yang memberi warna pada kulit.

Panu juga bisa timbul akibat beberapa kondisi yang mungkin menjadi masalah jika Anda mengalami :

1. Keringat berlebihan
2. Memiliki sistem kekebalan yang terganggu
3. Memiliki kulit berminyak
4. Memiliki nutrisi yang sangat buruk
5. Menggunakan di pil kb
6. Hamil
7. Menderita diabetes
8. Menggunakan obat-obatan kortikosteroid


Siapa yang Berisiko kena Panu


Penyakit panu paling sering terjadi pada remaja dan dewasa dan dapat terjadi pula pada orang-orang dari segala usia, semua ras, dan jenis kelamin. Berikut ini adalah daftar orang-orang yang rentan terkena panu.


1. Penduduk yang hidup di daerah tropis


Orang-orang yang paling rentan terkena jamur adalah mereka yang hidup di daerah tropis dengan kelembaban tinggi. Namun, kondisi lembab ini juga mempengaruhi individu yang berada dalam iklim yang lebih ringan dan sedang. Di banyak negara tropis, sekitar 50% orang terinfeksi jamur sedangkan di negara-negara seperti yang memiliki iklim dingin, sekitar 1% dari populasi yang terinfeksi.


2. Anak-anak dan Lansia


Meskipun jarang terjadi pada anak-anak dan orang dewasa di atas usia 65 tahun, beberapa kasus panu telah didiagnosis juga bisa menyerang anak-anak dan lansia. Jamur cenderung berproduksi berlebihan pada wanita yang hamil, orang yang kurang gizi, rentan terhadap kulit berminyak, dan memiliki keringat berlebihan.

Orang yang menggunakan kortikosteroid atau cortisone dan juga sedang minum obat yang melemahkan sistem kekebalan tubuhpun rentan pula terinfeksi panu.


3. Malnutrisi


Orang-orang yang menderita kekurangan gizi dan kelaparan akan rentan terhadap panu. Malnutrisi memperlemah sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan peningkatan jamur. Orang yang memiliki penyakit Cushing dan hormonal juga lebih mungkin terkena infeksi.


4. Genetika


Sayangnya, beberapa orang secara genetis cenderung menularkan panu secara genetik. Penelitian medis telah dilakukan dan menemukan bahwa beberapa keluarga yang menderita kondisi ini juga akan menurun selama beberapa generasi.


Gejala Penyakit Panu 


Beberapa orang yang terserang panu akan mengalami gatal dan ditusuk-tusuk dengan menggunakan jarum. Apalagi jika lingkungan yang Anda tempati sangat panas, hal itu akan dapat memperburuk kondisi Anda.

Gejala panu dapat bervariasi dari orang ke orang. Biasanya, jamur dibedakan oleh bintik-bintik kecil oval atau bulat yang berukuran 1 hingga 3 sentimeter. Seiring waktu, titik-titik ini dapat menyatu bersama, menciptakan tambalan besar yang berubah warna.

Warna bintik-bintik dan tambalan ini berwarna pucat, hampir berwarna putih, atau cokelat gelap, hingga merah jambu dengan nada merah. Bintik-bintik ini dapat memiliki sisik pada individu tertentu. Panu paling sering terjadi pada bahu dan punggung tetapi dapat muncul di mana saja pada tubuh.


Baca Juga : Cara Memasang Pengeras Suara Luar Ruangan


Kadang-kadang panu juga bisa muncul di leher, perut, atau wajah. Panu tersebut akan lebih terlihat jika Anda berada di bawah paparan sinar matahari. Ketika kulit Anda menjadi gelap, maka bercak-bercak panupun akan tampak lebih banyak.

Bintik-bintik panu dapat datang dan pergi, terutama karena perubahan musim dan suhu luar berfluktuasi. Bintik-bintik mungkin lebih terlihat ketika cuaca panas dan lembab seperti di musim panas dan kurang terlihat atau bahkan hilang di musim dingin. Gejala lain yang disebabkan oleh panu adalah  gatal-gatal dan keringat meningkat.


Obat untuk Mengobati Panu 


Banyak obat panu yang tersedia dan dijual bebas di apotek. Namun, dokter kulit lebih menyarankan Anda yang terinfeksi panu menggunakan obat berupa krim, losion, salep, atau sampo antiketombe.

Krim antijamur sendiri bisa dibeli di apotek atau mendapatkan resep oleh dokter. Sebuah uji klinis menunjukkan bahwa dengan menerapkan krim 2% ketoconazole satu hari selama 2 hingga 3 minggu, 70% orang dalam penelitian ini bisa sembuh dari infeksi panu.

Pil antijamur juga bisa mengobati panu, tetapi penggunaan pil sering memiliki efek samping. Anda bisa  tiba-tiba mual, muntah, diare, kelelahan, dan dapat berpotensi membahayakan hati. Resep dokter berupa pil yang mengandung Itraconazoleor Fluconazole memang bisa dikatakan sering bekerja lebih cepat daripada krim penghilang panu, tetapi tetap saja jamur atau panu akan sering kembali.

Namun, jika Anda lebih menyukai pil daripada krim, maka Anda bisa meminum pil antipanu sesuai petunjuk 2 hingga 3 kali untuk hasil terbaik. Cara menghilangkan panu yang terakhir adalah dengan menggunakan shampo.

Shampo anti ketombe sering menjadi pilihan pertama dalam mengobati panu karena harganya murah dan mudah ditemukan. Ada banyak merek shampoo anti ketombe yang  mengandung bahan antijamur selenium sulfida.  Shampo anti ketombe mengandung pyrithione zinc, yang dipercaya dapat mengobati efek jamur. Gunakan sampo sebagai lotion di area kulit yang terluka dan biarkan kering.

Setelah  itu bilas atau mandi untuk menghilangkan sampo. Hanya saja, sampo ini sering kurang efektif menghilangkan panu daripada krim dan obat resep lainnya. Shampo anti ketombe juga  dapat menyebabkan sensitivitas kulit.

Meski demikian, masih banyak orang yang menggunakan shampo anti ketombe yang dijual di toko obat dan banyak supermarket, untuk mengobati panunya.

Di antara pilihan obat panu yang bisa Anda coba adalah:

1. Krim atau lotion Clotrimazole
2. Krim Miconazole
3. Selenium sulfida
4. Ciclopirox gel, lotion, atau krim
5. Gel atau krim Terbinafine
6. Tablet flukonazol
7. Itraconazole dalam bentuk kapsul atau tablet
8. Ketoconazole

Jika tidak berhasil, Anda mungkin bisa melakukan terapi photodynamic. Terapi photodynamic juga disebut terapi cahaya, yang dapat membantu menghilangkan panu. Namun, jika Anda tidak ingin menggunakan obat-obatan ataupun terapi, Anda juga bisa menggunakan cara-cara alami yang akan dijelaskan di bawah ini.


Cara Menghilangkan Panu Secara Alami


Pengobatan alami lainnya kadang-kadang disarankan seperti menggunakan lidah buaya, minyak pohon teh, cuka sari apel, madu, minyak zaitun, dan lilin lebah. Cara-cara alami tersebut seperti madu, minyak zaitun, dan lilin lebah sangat membantu menghilangkan panu.

Ramuan yang tercampur dari madu, minyak zaitun, dan lilin lebah sangat efektif menghilangkan ketombe. Oleskan di area yang terluka selama tiga kali sehari selama sekitar satu bulan.  Cara alami bisa Anda lakukan jika Anda tidak begitu percaya dengan krim, pil, dan shampoo anti ketombe.

Ketiga obat tersebut memang mengandung bahan kimia berbahaya dan menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan. Bisa saja kulit Anda terkena infeksi atau justru jamur akan kembali datang. Maka dari itu, untuk lebih amannya gunakan cara yang alami untuk menghilangkan panu di tubuh Anda. Cara-cara alami juga sama efektifnya dengan perawatan kimia.

Apa sajakah pengobatan alami selain bahan-bahan di atas? Berikut adalah ulasannya :


1. Yogurt

Cara Menghilangkan Panu dengan yogurt

Jamur yang menyebabkan panu adalah akibat dari bakteri yang menumpuk. Mengoleskan yogurt pada area kulit yang terkena panu dapat membantu untuk menghilangkan panu. Yogurt segar tanpa rasa sangat direkomendasikan untuk Anda oleskan di panu.

Anda juga bisa mengkonsumsi yogurt untuk membantu melawan jamur dari dalam. Meskipun perawatan ini membutuhkan waktu yang lama, namun yogurt efektif menghilangkan panu dan kutu air selamanya dari kulit Anda.


2. Cuka


Menggunakan cuka yang mengandung bawang putih dan oregano adalah pengobatan lain yang bermanfaat untuk mengatasi jamur. Cuka mengandung  bahan-bahan yang memiliki sifat antijamur yang kuat.

Cukup celupkan kapas, tisu atau kain  ke dalam cuka dan gosok lembut di area kulit yang terkena panu. Proses ini harus dilakukan setiap hari dan bisa memakan waktu beberapa bulan. Meskipun lama, tetapi cara ini telah terbukti mengembalikan pigmen kulit menjadi normal pada banyak orang.


3. Minyak pohon teh


Cara menghilangkan panu selanjutnya adalah dengan menggunakan minyak pohon teh. Minyak pohon teh secara alami bisa mengeringkan minyak berlebih pada kulit karena memiliki sifat antijamur. Oleskan minyak pohon teh ke bintik-bintik atau area yang terkena panu menggunakan kapas, tissu atau kain.

Pastikan untuk mengoleskan minyak pohon teh di sekitar bagian luar kulit di sekitar bintik-bintik. Potong sepotong kain kasa dan tempelkan ke titik. Biarkan minyak pohon teh meresap ke dalam kulit setidaknya selama 1 jam sebelum melepaskan kain kasa.

Minyak pohon teh dapat mengotori pakaian jadi pastikan untuk menghilangkan minyak menggunakan kapas yang dicelupkan ke dalam alkohol atau dengan mandi.


4. Kunyit 

Cara Menghilangkan Panu dengan kunyit

Salah satu solusi alami yang paling populer untuk menghilangkan panu adalah dengan membuat salep alami menggunakan bubuk kunyit, mentega, dan bubuk cendana. Tumbuk halus kunyit, campurkan mentega dan bubuk cendana  kemudian oleskan salep alami tersebut ke bintik-bintik dan area yang terkena panu setidaknya selama setengah jam.

Setelah kering, maka bersihkan dengan kapas yang telah dicelupkan ke air hangat atau mandi jika diperlukan. Gunakan cara tersebut setiap hari sampai bintik-bintik dan panu tidak lagi muncul.


Cara Mencegah Panu datang Kembali 


Meskipun sudah dilakukan perawatan, tidak menutup kemungkinan jika panu kembali datang. Mungkin warna kulit akan berubah menjadi normal dan dapat bertahan selama beberapa bulan. Namun panu dapat kembali datang dan itu biasanya terjadi. Untuk mengurangi kemungkinan bahwa infeksi panu akan kambuh, maka Anda bisa mencegahnya.

Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mencegah terulangnya panu, yakni : 


1. Menjaga Kebersihan


Mandi setiap hari dan menggunakan shower yang bersih akan membantu menghilangkan sel-sel yang mati dan mengurangi jumlah jamur yang ada pada kulit. Rajinlah untuk menjaga kebersihan dengan mandi secara rutin.

Pastikan pula untuk mencuci pakaian, handuk, dan peralatan mandi Anda dengan air panas untuk menyingkirkan jamur yang telah menempel pada bahan tersebut. pola hidup yang kotor dan jorok dapat membuat panu kembali datang dan bahkan dapat memperburuk kondisi.

Setiap makan atau melakukan aktivitas, pastikan Anda mencuci tangan dan kaki dengan sabun antibakteri atau antijamur secara teratur. Hindari lotion yang berminyak atau mandi dengan lotion tersebut karena dapat memperburuk penampilan dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur untuk terus tumbuh.


2. Jaga Pola Makan


Nutrisi yang tepat dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan membantu untuk membersihkan tubuh dari jamur. Minumlah banyak air setiap hari karena kandungan minreal dalam tubuh dapat menyingkirkan racun yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh.

Cobalah untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, E, B kompleks, dan A yang terdapat pada wortel, jeruk, lemon, kacang-kacangan dan sayur-sayuran. Makanan-makanan tersebut membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda.

Kandungan vitamin tersebut sangat mudah ditemukan jika Anda rajin memakan uah jeruk, gandum utuh, dan banyak buah-buahan dan sayuran mentah lainnya. Anda juga perlu mengurangi jumlah karbohidrat dalam pola makan Anda.

Mengurangi jumlah karbohidrat perlu Anda lakukan karena karbohidrat dapat membantu merangsang produksi jamur. Sebagai gantinya, cobalah untuk mengkonsumsi makanan dengan kandungan probiotik seperti yoghurt, ubi jalar, bawang putih segar, kelapa muda, dan biji labu mentah.

Minum teh cengkeh, kifer, atau air dicampur dengan sedikit jus lemon dan cuka sari apel juga membantu untuk membersihkan tubuh dari jamur dan mencegah panu kembali datang.


3. Minum Suplemen


Suplemen yang mengandung zat Acidophilus yang bisa mencegah panu kembali datang. Acidophilus yang tersedia dalam bentuk suplemen ini dapat membantu menjaga Anda dari jamur yang menjalar dari dalam tubuh. Lactobacillus acidophilus, atau L-acidophilus dianjurkan untuk Anda konsumsi untuk mengurangi jamur dan membantu mengurangi keberadaan panu. Suplemen ini dapat ditemukan di supermarket, apotek, dan toko obat.

Selain suplemen yang mengandung Acidophilus, Anda juga bisa mencari suplemen yang mengandung zat selenium. Selenium tersedia dalam bentuk makanan atau mineral.

Selenium adalah bahan umum yang terdapat dalam shampo anti ketombe dan telah terbukti efektif mampu mengobati panu. Mengkonsumsi suplemen selenium setiap hari dapat membantu mengatur tubuh dan melawan jamur.


4. Cobalah untuk menghindari panas


Lingkungan yang panas dapat menyebabkan keringat. Kenakan pakaian yang memiliki bahan yang halus dan mampu menyerap keringat dengan baik. Hindari pakaian yang panas dan menimbulkan keringat.