Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Budidaya Ulat Hongkong Dengan Benar

Cara Budidaya Ulat Hongkong

Akhir-akhir ini banyak masyarakat Indonesia yang terarik untuk memelihara binatang ternak berupa reptil, burung, dan ikan. Hal itu bisa menjadi peluang bagi Anda untuk menjadi penyupalai atau penyedia makanan binatang  ternak tersebut. Salah satu caranya adalah budidaya ulat hongkong. 

Ulat hongkong merupakan ulat dari proses metafosa dari kumbang kecil. Banyak penelitian yang mengatakan bahwa ulat hongkong memiliki banyak kandungan protein juga sangat tepat dijadikan sebagai pakan reptil, burung, ikan, hingga kroto. Ulat hongkong  juga mempunyai nilai jual yang tinggi bahkan mencapai 100 ribu per kilogram. Untuk itu alangkah baiknya Anda mencoba untuk melakukan budidaya ulat hongkong. 

Cara Budidaya Ulat Hongkong Dengan Benar


Persiapan Peralatan dan Tempat

  • Langkah awal yang harus Anda lakukan adalah membuat kandang ulat hongkong. Kandang  ulat hongkong sebenarnya tidak harus luas namun cukup menggunakan bahan, wadah atau tempat lain yang sudah tidak terpakai. Agar terhindar dari binatang predator alangkah baiknya Anda membuat tempat sejenis rak yang terbuat dari kayu atau tripleks. Bagi menjadi beberapa kotak agar dapat menampung banyak ulat hongkong sesuai dengan ukuran nantinya. 

  • Anda juga bisa memanfaatkan memanfaatkan toples atau ember yang ada tutupnya sebagai tempat awal bibit ulat hongkong.

  • Persiapkan bahan dan alat lain seperti koran bekas, kapas, bibit serta pakan Ulat hongkong untuk tahap selanjutnya.

Pemilihan Bibit 

  • Pilih bibit langsung berupa ulat hongkong. Anda harus memilih bibit yang berkualitas agar memperoleh hasil yang baik pula. Ulat yang memiliki kualitas bagus biasanya berukuran 2-3 cm dengan diameter 3-4  mm. 


  • Siapkan wadah berupa toples untuk menaruh bibit ulat hongkong, tiap toplesnya maksimal beriri 2 kg ulat (tergantung ukuran wadah). Tunggu selama 7-10 hari hingga ulat menjadi kepompong. 

Penangkaran

  • Pisahkan antara ulat hongkong dengan yang sudah berubah menjadi kepompong ke dalam wadah yang lain agar keduanya tidak bertengkar.
  • Cara budidaya ulat hongkong selanjutnya, taruh kepompong ke tempat lain boleh jadi ke dalam kotak rak yang alasnya dilapisi dengan koran. Letakkan kepompong dengan jarak yang agak jauh dan jangan menaruh dengan posisi bertumpuk. Kemudian tutup kepompong dengan koran dan tunggu sekitar 10 hari hingga berubah menjadi kumbang muda.
  • Setelah itu pindahkan kumbang muda ke kotak rak atau wadah lain yang alasnya dilapisi kapas agar proses perkembangbiakan berjalan maksimal.
  • Jika kumbang tersebut sudah kawin kemudian bertelur, kemudian pindahkan mereka semua ke tempat yang lain dan biarkan telur kumbang tetap di wadah semula. Tunggu sekitar 10 hari hingga telur berubah menjadi ulat hongkong.


Pemeliharaan 

  • Selama masih menjadi kepompong, Anda tidak perlu memberi pakan hingga menjadi kumbang. Kumbang itulah yang nantinya menelurkan banyak sekali ulat hongkong. 
  • Ulat hongkong yang telah berusia 30 hari dalam wadah yang beralaskan kapas di atas pindahkan ke tempat yang sudah Anda berupa rak atau lainnya. 
  • Beri pakan ulat hongkong dengan ampas tahu, sayuran hijau, atau bekatul. Ulat hongkong yang masih kecil sebaiknya diberi pakan berupa selada atau sayur hijau lainnya yang sudah setengah kering sebanyak 4 lembar saja kemudian biarkan hingga habis. Anda juga bisa memberi pakan biasa seperti ampas tahu yang sudah dikepal ke semua bagian wadah secara merata. 
  • Jika ulat hongkong kecil yang sudah dipindah dari tempat yang beralaskan kapas maka bisa anda beri pakan sebanyak 1 kg dengan cara dikepal dan taruh merata di setiap wadah. Sementara itu untuk ulat hongkong yang dijadikan bibit bisa Anda beri ampas tahu atau dedak yang dikepal dengan ukuran 500 gram untuk 4 hari sekali. Anda juga bisa menambahkan voer agar cepat tumbuh besar. Jangan lupa atur jumlah atau berat pakan seperti 2 kg pakan untuk 2 kg ulat hongkong dalam sekali makan. 
  • Untuk ulat hongkong dewasa yang telah berusia 50-90 hari, Anda beri pakan sebanyak 1,5-2 kg per wadah dengan cara dikepal dan di sebar secara merata. Sayuran hijau disarankan sebagai campuran pakan agar ulat hongkong memperoleh gizi yang cukup pula. Bersihkan sisa pakan dari kandang setelah ulat hongkong selesai makan untuk menjaga kenyamanan hidup. 
  • Jangan lupa beri makanan untuk kumbang pula 3 hari sekali sebanyak 100 gram dengan pakan yang sama.
  • Taruh kandang ulat hongkong pada tempat yang suhunya stabil atau ideal yaitu dari 29-30℃. Hal itu bertujuan agar ulat hongkong tetap bisa bertahan hidup lebih lama dan tumbuh dengan baik.
  • Jika ulat sudah berumur 50 hari maka sudah bisa dipanen. Anda bisa memanennya sebagian saja dan sebagian lagi dapat anda jadikan bibit atau induk kembali dengan proses yang sama seperti di atas. 

Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit pada Cara Budidaya Ulat Hongkong


  1. Jika Anda menemukan beberapa gejala seperti kulit ulat berwarna kuning kehitaman maka jangan Anda beri makanan terlalu banyak baik itu dari sayur hijau maupun dedak.
  2. Jika Anda melihat ulat hongkong mati dengan tubuh berwarna hitam itu artinya ulat telah  terserang penyakit akibat pemberian makanan yang tidak dikepal-kepal. 
  3. Jika tubuh ulat hongkong berwarna kemerahan maka jangan Anda beri pakan yang terlalu berair, sehingga jika Anda memberi pakan berupa mapas tahu yang berair alangkah baiknya Anda peras terlebih dahulu baru Anda kepal. 
  4. Selalu jaga kebersihan dan stabilitas suhu dalam ruangan dan wadah ulat hongkong. Selain itu juga Anda perhatikan populasi ulat hongkong untuk menyeimbangkan antara kapasitas wadah dengan banyaknya ulat hongkong. Hal itu dimaksudkan agar pertumbuhan ulat hongkong tidak terhambat.