9 Tips Cara Kentut Diam - Diam - Suara Meyehatkan dan Melegakan : Kentut

Apakah anda pernah kentut ketika berada di tempat umum? Lalu apa yang terjadi? Mencemaskan bukan? Apalagi kalau kentut yang anda keluarkan bersuara kencang, anda dapat menjadi pusat perhatian publik seketika karenanya.
9 Tips Cara Kentut Diam - Diam
Semua mata tertuju padamu, dengan pikiran macam – macam di benak mereka. Memalukan bukan? Mungkin anda perlu mempelajari bagaimana cara kentut diam – diam.
Tentang Kentut
Kentut sebenarnya adalah proses biologis normal dan rutin yang terjadi pada diri anda. Setiap orang pasti pernah kentut. Hanya saja ketika kentut keluar seringkali bersuara dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Membuat orang lain di sekelilingnya merasa terganggu. Hal tersebutlah yang membuat kentut menjadi hal yang memalukan apabila ketahuan orang lain.
Kentut atau buang angin atau bahasa ilmiahnya flatus, adalah proses keluarnya gas berlebih yang berada di dalam saluran pencernaan tubuh anda. Gas tersebut dapat berasal dari proses pencernaan makanan yang berada di lambung dan usus. Kemudian dapat berasal dari udara yang tanpa anda sadari ikut tertelan ketika anda makan dan minum.
Proses pencernaan di lambung terjadi secara mekanik dan kimiawi. Proses pencernaan di lambung membuat kondisi lambung menjadi asam. Kondisi lambung yang asam ini kemudian dinetralisir , atau diturunkan keasamannya oleh pankreas. Ketika proses penurunan tingkat keasaman lambung, secara alami akan terbentuk gas, yaitu karbon dioksida. Gas inilah yang kemudian dibuang menjadi kentut.
Oleh karena itu, ketika anda mengkonsumsi makanan atau minuman yang banyak mengandung gas, bersifat asam, dan dalam jumlah banyak, maka gas yang terbentuk pun akan lebih banyak. Gas – gas tersebut harus dikeluarkan tubuh, sehingga anda akan sering kentut. Proses pencernaan berlanjut. Setelah dari lambung, makanan akan dibawa menuju usus dalam bentuk bubur yang disebut bubur kim (chyme).
Pada usus terjadi penyerapan dan pencernaan oleh bakteri usus. Bakteri usus melakukan fermentasi untuk mencerna makanan. Hasil akhir dari proses fermentasi itu adalah gas. Gas tersebut kemudian diserap tubuh, dan gas berlebih dikeluarkan melalui anus sebagai kentut. Makanan berserat tinggi membuat bakteri usus bekerja lebih berat dalam memecah dan mencernanya, sehingga menghasilkan gas lebih banyak.
Baca Juga : 7 Cara Istirahat dengan Mata Terbuka dengan Baik
Kondisi kolik, intoleransi laktosa, sembelit, infeksi, iritasi, dan gangguan sistem pencernaan dapat meningkatkan produksi gas dalam tubuh. Begitupun halnya dengan mengkonsumsi obat – obatan tertentu, seperti obat pengencer darah, antijamur, ibuprofen, dan laksatif. Faktor psikis seperti rasa cemas, takut, dan tertekan pun sama. Anda akan lebih sering kentut, karena udara yang anda telan lebih banyak.
Gas – gas tersebut kemudian didorong oleh otot – otot pada usus menuju lubang akhir, yaitu anus. Dorongan yang kuat dan gas yang terkumpul banyak menimbulkan suara ketika dikeluarkan. Inilah yang menyebabkan kentut menjadi bersuara. Kemudian jenis makanan seperti bawang, pedas mempengaruhi proses fermentasi bakteri usus yang menyebabkan kentut yang keluar memiliki bau yang tidak sedap.
Fakta Kentut
Rata – rata kentut yang dikeluarkan oleh seseorang berkisar 5 – 15 kali setiap harinya. Apabila lebih dari kisaran atau bahkan tidak sama sekali, berarti ada yang tidak beres di saluran pencernaan anda. Tidak sama sekali kentut berarti gas yang terkumpul dalam tubuh tidak dapat dikeluarkan. Hal ini menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Perut akan terasa sakit, terutama ketika peristaltik usus meningkat.
Gas yang tidak dapat dikeluarkan menandakan adanya penyumbatan pada usus. Penyumbatan dapat dikarenakan terganggunya gerakan peristaltik usus karena mengkonsumsi makanan keras, sepet, dan mengandung tanin. Penyebab lainnya karena adanya tumor dalam usus. Penyumbatan yang terjadi menyebabkan peradangan yang membuat sel – sel dinding usus mengeluarkan cairan (Sutanegara, 2010).
Semakin banyak cairan yang dikeluarkan menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi, cairan elektrolit tubuh terganggu, tekanan darah tidak teratur, kondisi lebih lanjutnya dapat mengenai jantung, dan kemungkinan shock dapat terjadi. Tentunya hal ini membahayakan bagi tubuh (Sutanegara, 2010). Selain itu, kentut menjadi indikator bagi pasien yang menjalani operasi. Terutama operasi pada sistem pencernaan.
Dengan keluarnya kentut menandakan sistem tubuh sudah kembali berfungsi, dan efek obat bius yang diberikan sudah hilang. Sehingga pasien diizinkan untuk minum setelah sebelumnya berpuasa. Sudah mengetahui bahaya kalau tidak kentut, jadi bersyukurlah bagi anda yang masih dapat mengeluarkan kentut meskipun bersuara dan berbau. Ubah pola pikir anda menjadi kentut itu menyehatkan dan melegakan.
Tips Cara Kentut Diam - Diam
Tetapi bagi anda yang bermasalah dengan suara kentut yang keras, dan anda tidak ingin ketahuan orang lain ketika berada di tempat umum, mungkin cara kentut diam – diam ini dapat anda coba sebagai solusinya:
1. Ketika anda sudah terasa ingin kentut, segera cari tempat yang ramai
2. Kentut sembari berjalan di keramaian, hindari posisi diam
3. Keluarkan kentut pelan – pelan sebisa anda, sehingga suara yang ditimbulkan tidak terlalu besar
4. Apabila sedang berbicara dengan seseorang, izin untuk membeli sesuatu, atau ke toilet
5. Tampilkan wajah tidak bersalah, seolah – olah tidak mengetahui apa yang terjadi dan bukan anda yang kentut dengan bersuara tersebut
6. Pura – pura batuk juga menyamarkan suara kentut anda
7. Apabila anda sedang diare, dengan kentut yang tidak dapat dikontrol lagi, sedangkan anda berada di toilet umum, maka nyalakan keran air, atau pura – pura menyiramkan air.
8. Cari kesibukan ketika anda ingin kentut, seperti mencari sesuatu di dalam tas, sehingga fokus orang lain disekitar anda teralihkan dan suara kentut tersamarkan.
9. Melakukan diet yang benar, perhatikan pola makan, porsi, serta jenis makanannya.